Siapa yang bermain?
TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Rencana aksi demo lanjutan yang direncanakan kembali akan digelar HMKI dengan menggandeng AMLS, senin (26/3) akhirnya terpaksa ditunda. Penundaan ini menurut Aktivis HMKI, Supriyadi terkait peristiwa penyerangan yang dilakukan oleh puluhan preman bersenjata parang panjang kerumah kediaman orang tuanya pada jum’at (23/3) kemaren.
“Saya sudah rembukan dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat termasuk kawan-kawan mahasiswa, untuk sementara, kita terpaksa melakukan penundaan rencana aksi demo itu untuk menghindari kemungkinan terjadinya bentrokan yang tentunya sama-sama tidak diinginkan,” Jelas Supriyadi kepada detikriau.org yang mengaku saat itu baru saja menyampaikan surat penundaan aksi demonstrasi ke pihak Polres Inhil di Tembilahan, sabtu (24/3).
Aksi penyerangan itu menurut penuturan Supriyadi terjadi Jum’at sekira pukul 09.00 Wib di kediaman orangtuanya. 20 orang preman dalam kondisi mabuk dan bersenjatakan parang panjang menyatakan ancaman agar Supriyadi mengurungkan niat untuk melaksanakan aksi demo pada senin itu.”Kebetulan saat itu saya sedang berada di Belilas Kab. Inhu karena ada sedikit rembukan dengan kawan-kawan mahasiswa.” Ungkap Supriyadi.
Ketika dipertanyakan oleh detikriau.org kenapa kejadian ini tidak dilaporkan kepada pihak kepolisian?. Supriyadi mengatakan seharusnya tidak perlu adanya pengaduan karena kejadian itu pihak kepolisian setempat mengetahui.” Preman itukan sempat bertahan sampai dinihari dirumah kediaman orang tua saya dan akhirnya baru meninggalkan lokasi setelah ditenangkan oleh aparat kepolisian setempat. Saya hanya heran saja, kok hanya ditenangkan, kenapa tidak ditahan karena ini jelas tindak kriminal. Saya justru menduga sudah ada skenario terkait peristiwa ini” Ujar Supriyadi.(fsl)
Naaaaah….Loe…..! gimana penanganan pihak kepolisian…?
apa begitu memang prosedur penanganannya…?
Gawat kalau begini..! Inhil sudah masuk “Jhon Key” Lokal…!