www.detikriau.wordpress.com (JAKARTA) – Anggota KPU Saut Sirait mengatakan, pelaksanaan PSU di seluruh daerah tak sepenuhnya tergantung kepada KPU, banyak variable KPU juga tak ada upaya menunda PSU yang sampai kini belum terbukti kebenerannya. KPU akan bersikap professional, untuk menjalankan tugas sesuai tugas pokok fungsi KPU.
“Apa yang bisa dijalankan, kami jalankan. Yang bukan wewenang kami, tidak kami lakukan sesuai tupoksi. Kami tak mau mencampuri kepentingan siapapun dan pihak mana pun. Kami hanya menjalankan perintah UU dan itu sudah kami jalankan,” katanya.
Menurut Saut, KPU di Pekanbaru, banyaknya demonstrasi yang ingin segera PSU dan ada yang melihat kondisi keuangan defisit. Semua akan menjadi pertimbangan MK dalam mengeluarkan putusan nanti. Pekanbaru sudah dibahas semua termasuk situasi lebaran, puasa mana kondusif untuk PSU.
“Tidak bisa menyanggah pernyataan Walikota yang menyatakan defisit, karena bukan badan yang mengawasi Walikota. Kami juga tak mau menggunakan uang yang tidak peruntukannya berdasarkan APBD atau APBD-P, ” ulas kordinator wilayah Sumut, Bengkulu, Riau dan Lampung.
Sementara Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Djohermansyah Johan mengatakan penundaan PSU bisa dilakukan dengan tiga alasan, yakni adanya kerusuhan, gangguan keamanan dan bencana alam atau gangguan lainnya. Menyangkut penundaan PSU di Pekanbaru lantaran adanya defisit di Pemko Pekanbaru, Djo-sapaan karib Djohermansyah- masuk kategori alasan ketiga yakni gangguan lainnya. Namun apakah betul Pemko mengalami defisit, masih perlu penelitian lebih lanjut.
Menurutnya, Kemendagri akan mengkaji dan mempelajari alasan penundaan PSU Pekanbaru hingga tahun depan, “Kalau alasannya masuk akal, kita akan memberikan persetujuan penundaan melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri. Kalau tak jelas, kita minta PSU itu harus dijalankan sesuai jadwal. Kenapa terjadi defisit anggaran. Apakah Pemko sebelumnya tidak mengajukan anggaran untuk dua putaran? Semua itu nantinya akan kita pelajari,”ujar Djo, di Jakarta, Ahad (2/10).(Halloriau)
Defisit kok bisa mendatangkan “Iwan Fals”, membangun tugu Zapin…..?