Pangkalan Militer AS di Irak di Bom Iran, 100 Tentara Alami Cidera Otak
ARB INdonesia, INTERNASIONAL – Tentara Amerika Serikat (AS) yang menjadi korban dari bom Iran di Pangkalan Militer Irak Ayn al-Asad terus bertambah.
Dalam laporan eksklusif, Reuters mengonfirmasi ada lebih dari 100 tentara AS yang mengalami cedera otak, pasca-serangan yang terjadi 8 Januari lalu.
Dari sumber pejabat AS media tersebut mengatakan angka korban bahkan naik 50% dari laporan Pentagon yang hanya 64 orang.
Gejala luka yang mereka derita bukan hanya sakit kepala, tapi juga pusing, sensitivitas yang meningkat pada cahaya hingga mual.
Sayangnya Pentagon menolak berkomentar soal hal ini. Meski sebelumnya sempat mengatakan kemungkinan peningkatan korban bisa terus bertambah sesuai dengan laporan para tentara.
Sebelumnya, Iran membombardir dua pangkalan militer AS di Irak sebagai balasan atas kematian Jenderal Iran Qasem Soleimani. Militer AS menyerang konvoi Soleimani di Baghdad, 3 Januari lalu.
Dalam konferensi pers-nya Presiden AS Donald Trump sempat menyebut luka pada tentara hanya sakit kepala biasa. Ini memicu kritik keras dari anggota parlemen dan veteran AS.
Sejak tahun 2000, sekitar 408.000 tentara AS menderita cedera otak. Berbagai kelompok kesehatan dan medis di AS selama bertahun-tahun telah berupaya meningkatkan kesadaran soal betapa seriusnya hal ini, termasuk gegar otak. (*)
Editor Arb
Sumber cnbc indonesia
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200211074805-4-136829/100-tentara-as-cedera-otak-dibom-iran