www.detikriau.wordpress.com (JAKARTA) — Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan mengatakan, bahwa partainya masih dalam tahap hati-hati untuk membahas pemilihan kepala daerah, baik gubernur maupun bupati/wali kota yang direncanakan kembali dipilih oleh DPRD tidak lagi berdasar pemilihan langsung yang dilakukan pada pemilu saat ini.
“PAN masih mengkaji secara hati-hati usulan pilgub lewat DPRD,” kata Taufik, Rabu (23/8) di Jakarta.Maka dari itu, Taufik meminta agar wacana ini tidak dijadikan ajang politisasi. Jangan sampai usulan ini menjadi arena politicking dan pangung-panggung politik pencitraan karena akan mengaburkan susbtansi yang sesungguhnya.
Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan, PAN menginginkan agar pemerintah dan fraksi-fraksi di DPR bisa mencari jalan tengah. Sehingga aspirasi masyarakat terpenuhi, tetapi pemerintah tetap berjalan secara efektif.
Menurut dia, harus ada titik tengah sehingga pilgub yang dipilh secara langsung yang dilakukan saat ini tidak sekadar memenuhi aspirasi masyarakat di daerahnya. “Tapi juga memperhatikan bahwa gubernur adalah kepanjangan tangan pemerintah pusat,” kata Taufik lagi.
Menurut Taufik lagi, ada kekurangan di dalam pelaksanaan sistim pilgub secara langsung. Terutama mengenai masalah dana. Taufik berkata, setiap terjadi pilkada maka akan menguras APBD provinsi sebanyak Rp500 miliar hingga Rp700 miliar. Namun, tegasnya, dampak negatif dari pilkada secara langsung ini tidak berarti harus menutup mata dengan adanya semangat reformasi. “Kalau kita total kembali pada sistem lama, sama aja kita kembali ke masa orde baru,” kritik Taufik. (jawapos/drc)
BERITA TERHANGAT
Kenapa Saat Imlek Hujan Selalu Turun, Ini Penjelasannya
Tahukah Kamu Mengapa Pi Network Dikembangkan Secara Tertutup?
Wajib Tau! Ini Kesamaan dan Perbedaan Utama Antara