ARBIndonesia.com, PEKANBARU – PT Angkasa Pura II Pekanbaru mulai memberlakukan pemeriksaan hasil swab PCR negatif Covid-19, bagi penumpang yang datang dari Pulau Jawa dan Bali. Aturan ini sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Perhubungan RI, dengan telah berlakunya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, untuk Jawa dan Bali.
Eksekutif General Manager, Angkasa Pura II, Pekanbaru, Yogi Prasetiyo, mengatakan, pemberlakuan hasil swab PCR mulai dijalankan pada tanggal 3 Juli lalu sesuai dengan SE Kemenhub. Untuk Bandara SSK II Pekanbaru, mulai diberlakukan tanggal 5 Juli 2021.
“Swab PCR sesuai dengan surat edaran mulai efektif tanggal 5 Juli dari Kemenhub. Secara umum kita sudah siap menyiapkan fasilitas operasional, bersama Satgas dan KKP, untuk mengimplementasikannya. Dengan telah diberlakukannua PPKM darurat, tentu orang yang bepergian dari Jawa telah diwajibkan menunjukkan hasil swab PCR negatif Covid,” jelas Yogi, Ahad (4/7/2021).
Dijelaskan Yogi, untuk pemberlakuan hasil negatif Swab PCR, hanya berlaku bagi penumpang yang datang dari Jawa dan Bali. Sedangkan penumpang yang dari Pulau Sumatra dan lainnya, masih berlaku hasil rapid antigen negatif, yang masih dijalankan sampai saat ini.
“Rapid antigen untuk penumpang dari dan ke pulau Jawa tidak berlaku, tapi bagi sesama pulau Sumatra misal Pekanbaru-Medan masih berlaku rapid antigen. Dan ini masih terus berlaku sepanjang penerapan PPKM darurat, mulai tanggal 3 sampai 20 Juli. Termasuk pengambilan sample rapid antigen bagi yang datang di Bandara SSK II Pekanbaru,” ungkapnya.
“Sampai saat ini pelaksanaan Rapid antigen masih lancar, alhamdulillah sejauh ini masih bagus kerjasama dengan Dinas Kesehatan, Polisi, Satpol PP sejauh ini untuk pengambilan sample dan pulau Jawa berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaan pengambil sample rapid antigen bagi penumpang yang datang dari Pulau Jawa dan Bali, pihaknya bersama Satgas dan KKP masih mengambil secara acak. Karena orang yang datang dari daerah tersebut juga sudah di ambil sample rapid antigen negatif. Namun tetap dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa penumpang secara acak.
“Sementara ini pengambulan sample bertahap, diambil secara acak. Karena kalau semua diambil sample perlu disiapkan juga, sehari penumpang yang datang mencapai 2.000 penumpang,” jelasnya lagi.
Sejauh ini masih efektif dan penumpang juga mereka juga sudah diambil dan dites. Artinya penumpang memang sudah dites terlebih dahulu kalau melihat datanya, diambil sample secara acak,” jelasnya.
sumber cakaplah.com
BERITA TERHANGAT
Pertengahan Bulan ini, Gedung Baru RSUD Tembilahan Difungsikan
Angka Stunting di Inhil Terus Menurun
Gedung Baru RSUD PH Tembilahan akan Difungsikan