www.detikriau.wordpress.com (Tembilahan) – Pengalaman bertemu dengan bangsa ga’ib walau dijaman yang telah serba canggih ini bukan hal yang mustahil untuk anda alami. Jika anda sering melintas jalan menuju arah Tekulai Kecamatan Keritang, kawasan ini sampai sekarang masih sering terdengnar kisah-kisah yang terjadi diluar nalar manusia. Salah satunya kejadian yang menimpa seorang warga, Haji saat bertemu detikriau.wordpress.com disebuah warung kopi, Jumat (9/9/2011).
Menurut penuturan Haji yang berusia hampir menjelang senja ini, pengalaman bertemu dengan mahluk ga’ib ini dialaminya beberapa waktu lalu. Saat itu dirinya bersama istri baru pulang dari rumah keluarga yang sedang melaksanakan pesta hajatan.
“Usai pesta, saya asyik bercerita ngalur ngidul bersama keluarga dan beberapa orang kenalan lama. Tak terasa haripun semakin beranjak malam. Takut kemalaman, saya bersama istri pamit pulang menuju rumah di Tekulai. Naas, belum sampai setengah perjalanan ban kendaraan saya gembos dan terpaksa saya menuntun kendaraan tersebut.” Tutur Haji memulai kisahnya.
Lanjut Haji, tidak berselang lama, dirinya tiba disebuah rumah kenalannya, istri kenalannya itu yang kebetulan juga ingin ke Tekulai menawarkan kepada istri saya untuk sekalian ikut bersamanya dan sayapun mengijinkan. Akhirnya saya tinggal seorang diri mendorong kendaraan ditengah malam yang sudah semakin dingin.
“Dalam hati saya berpikir terpaksalah mendorong kendaraan ini sampai ke rumah karena mana mungkin ditengah malam seperti ini masih ada bengkel yang buka. Lagi pula seingat saya dari tempat saya berdiri saat itu sampai Tekulai tidak terdapat satupun bengkel kendaraan.” Kata Haji
Masih Menurut Haji, disebuah persimpangan, dirinya melihat sebuah bengkel kendaraan yang terang benderang dan suara deruman mesin diesel. Dengan sedikit merasa heran dirinyapun menghampiri. Didalam rumah, dirinya melihat seorang laki-laki tua sedang melaksanakan sholat dan tidak lama tampak seorang laki-laki muda keluar dan menghampirinya. Kemudian Haji langsung meminta untuk diperbaiki ban kendaraannya yang bocor.
“Ganti saja dek, kata saya kepada anak muda itu. Kemudian diapun menawarkan saya untuk memilih Type Benen mana yang mau dipakai. Kata anak muda itu, kalau yang bagus harganya Rp. 35 ribu pak. Kamipun sepakat. Kemudian, laki-laki tua yang saya lihat sedang sholat saat tiba tadi juga keluar dan ikut membantu memperbaiki kendaraan saya. Saat itu saya sempat menumpang untuk buang air kecil dan kemudian sambil menunggu kendaraan selesai diperbaiki, saya duduk sambil merokok disebuah batang pohon kelapa yang memang kondisinya miring persis disamping bangunan bengkel.”
“Sambil duduk-duduk saya juga sempat merasa aneh, kok disini ada bengkel ya? karena selama ini saya sama sekali tidak pernah mengetahui. Lebih aneh lagi, kedua orang itu sama sekali tidak berbicara sampai pekerjaan selesai dan saya sama sekali tidak mengenali siapa mereka. Konyolnya, saat itu sedikitpun dihati saya juga tidak ada niat untuk bertanya. Begitu selesai dan membayar ongkos perbaikan, sayapun melanjutkan perjalanan pulang.” papar Haji sambil sekali-kali meneguk secangkir kopi hangat yang tersedia dihadapannya.
Bangun tidur esok harinya, perasaan aneh yang dialaminya sejak malam tadipun semakin merasuki hatinya. Karena penasaran, Hajipun menemui seorang kenalannya, Amin.
“Min. Tau ya siapa yang punya bengkel kendaraan di kuala jalan Tekulai tu” Tanya Haji. Saat ditanya, Amin terlihat mengerinyitkan dahi seperti orang yang sedang berpikir dan kemudian ia menjawab. “Tak ada bang”. Itu Min, yang didekat pohon kelapa miring, Tanya saya kembali dengan semakin penasaran. Sekali lagi Amin mengerinyitkan dahi. “Tak ada bang. Ditempat yang abang tunjuk itu setahu saya hanya ada sebuah langkau. (Tempat pengasapan kopra. Red). Kembali Amin mempertegas.
“mendengar jawaban itu, tiba-tiba saja pikiran saya seperti terbuka. Memang jalan itu sudah terlalu sering saya lewati dan dilokasi itu saya baru ingat betul memang hanya terdapat sebuah langkau. Tapi karena penasaran, sayapun mengajak Amin untuk melihat secara langsung.”
Kemudian Hajipun mengeluarkan kendaraanya. Anehnya, ban kendaraan yang tadi malam baru saja diganti ternyata sudah kembali gembos dan iapun kembali terpaksa ke bengkel yang tidak jauh dari kediamannya. Saat dibuka, menurut Haji, Benen kendaraan itu memang masih baru tapi sudah sobek.
Setelah benan diganti, Hajipun dengan membonceng Amin memacu kendaraan ke kuala jalan Tekulai tempat ia melihat bengkel tadi malam. Anehnya sesampinya dilokasi ternyata memang benar hanya ada sebuah langkau. Dibatang pohon kelapa miring, Haji masih melihat dua batang puntung rokok yang diisapnya adi malam. “wallahuallam bis sawab”. (drc)
BERITA TERHANGAT
Kenapa Saat Imlek Hujan Selalu Turun, Ini Penjelasannya
Tahukah Kamu Mengapa Pi Network Dikembangkan Secara Tertutup?
Wajib Tau! Ini Kesamaan dan Perbedaan Utama Antara