September 10, 2024

Kesulitan Memperoleh Kayu, Banyak Fasilitas Umum Rusak

Bagikan..

www.detikriau.wordpress.com (TEMBILAHAN)– Masyarakat Desa Teluk Bunian Kecamatan Pelagiran, mengeluhkan kerusakan jalan jerambah yang ada di Desa Mereka. Kerusakan ini sudah berlangsung sedemikian lama dan upaya untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi terbentur pada persoalan sulitnya untuk memperoleh bahan baku kayu belakangan ini di Inhil.

“Ada begitu banyak kerusakan jalan jerambah yang terjadi di Desa kita. Pihak desa sudah berupaya untuk memperbaiki dengan menggunakan dana desa Mandiri. Permasalahan yang ada, belakangan ini warga kesulitan untuk mendapatkan kayu yang merupakan bahan baku utama untuk perbaikan jalan jerambah tersebut,” kata H Din salah seorang tokoh masyarakat Desa Teluk Bunian, melalui, HP, Selasa, (20/9/2011).

Sulitnya mendapatkan kayu belakangan ini dikarenakan ketatnya pegawasan dan razia pemberantasan illegal logging yang dilakukan oleh aparat terkait. Akibat itu semua, kayu seakan menjadi barang yang langka. “Meskipun ada, terkadang harganya selangit, hingga sangat memberatkan anggaran,” ujarnya.

Kondisi yang sama menimpa Desa Batang Tumu. Ada begitu banyak jalan jerambah yang rusak, hingga sekarang tidak bisa diperbaiki oleh warga akibat kesulitan untuk memperoleh kayu. Meski kerusakan sudah berlangsung cukup lama, warga terpaksa membiarkan kerusakan yang ada.

“Pada dasarnya kita ingin memperbaiki jalan jerambah yang mengalami kerusakan. Masalahya, di desa kita sangat sulit untuk mendapatkan kayu, persoalan itulah yang membuat kita merasa sangat pusing,” kata Ijai warga Desa batang Tumu, Selasa, (20/9) melalui HP.

Terkait hal ini, Hariansyah AMd, anggota dewan dari Partai demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dari Dapil V (Kecamatan Mandah pelangiran) membenarkan kondisi yang ada. Menurutnya, bukan hanya fasilitas umum seperti jalan jerambah yang tidak bisa diperbaiki masyarakat, tapi juga rumah warga juga seperti itu. Akibatnya, warga terpaksa menambal kerusakan rumah mereka, terutama dinding dengan menggunakan seng.

“Mau tidak mau terpaksa menambal menggunakan seng. Mau gimana lagi, karena papan sudah sangat sulit untuk didapat. Dari pada rumah, berlobang dan terbuka, ya terpaksa ditambal dengan seng saja,” kata Hariansyah. (drc)