November 14, 2024

Kekecewaan Masyarakat Inhil Dibalik Gemerlap Kemeriahan Pembukaan Porda VII Riau.

Bagikan..

TEMBILAHAN (www. detikriau.wordpress.com)- Dibalik gemerlap kemewahan acara pembukaan Porda VII Riau yang diadakan di stadion sungai beringin Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir menyimpan kekecewaan masyarakat Inhil karena mayoritas ribuan masyarakat yang datang tidak diperkenankan untuk memasuki stadion.

 

Ironis dan sangat egois jika Porda VII Riau yang digadang-gadangkan merupakan suatu penghargaan dan kesempatan bagi masyarakat kabupaten Inhil namun pada malam puncak kemeriahan acara justru mendatang kekecewaan yang mendalam dihati masyarakat.

 

“Kita sudah capek-capek berangkat jalan kaki dari rumah, terus di jalan macet pulak dengan harapan dapat menonton acara pembukaan Porda VII Riau. Namun saat kita sampai di stadion kita tidak di perbolehkan untuk masuk bagaimana kita tidak kecewa dengan sistem seperti ini,” kata Suryati, warga tembilahan, sabtu malam (15/10).

 

Lebih jauh lagi suryati mengeluhkan sistem yang terjadi, suryati mempertanyakan apakah pelaksanaan Porda VII Riau ini untuk masyarakat Inhil atau hanya untuk sebagian orang yang memiliki kepentingan tertentu saja. “Jika Porda ini dilaksanakan pemerintah untuk masyarakat tentu tidak ada alasan untuk tidak memperbolehkan masyarakat untuk memasuki stadion karena kita yakin di tepi lapangan masih banyak ruang kosong untuk kita. Jika memang terkoordinir saya yakin tidak ada masalah walaupun masyarakat memadati pinggir-pinggir lapangan,” katanya lagi.

 

Bukan itu saja bukti dari ketidak perhatian Panpel kepada masyarakat, dua layar lebar yang terpasang semuanya berada di dalam lapangan. “Walaupun kita tidak boleh masuk seharusnya panitia mempersiapakan layar lebar satu atau dua buah yang menghadap keluar tentu masyarakat tidak kecewa karena masih bisa melihat rangkaian acara,” Imbuhnya.

 

Marhadi,salah seorang warga Rumbai Jaya yang sudah jauh-jauh menmpuh perjalanan ke Kota Tembilahan untuk sekedar menyaksikan pesta olahraga rakyat Riau ini juga mendulang kekecewaan. Marhadi bahkan yakin bukan hanya dirinya yang datang dari daerah, tapi mungkin masih ada ratusan bahkan mungkin ribuan masyarakat luar kota Tembilahan yang ingin melihat kemeriahan acara pembukaan Porda yang jauh-jauh hari sudah didengar mereka.

 

“Kita melihat acara ini hanya untuk orang-orang yang memiliki kepentingan saja yang diijinkan masuk untuk menonton acara pembukaan. Sebagai orang yang datang dari luar kota tembilahan, harapan kami tentu sangat besar untuk melihat acara yang dikabarkan akan sangat meriah ini, namun nyatanya kita malah dilarang untuk memasuki stadion,” katanya dengan nada kecewa.

 

Memang pada pertengahan acara pintu samping untuk penonton dibuka oleh petugas namun itu belum cukup untuk mengobati kekecewaan masyarakat karena tempat duduk penonton yang terdapat di tepi lapangan sudah penuh oleh pelajar yang tentu saja di koordinir panitia. “Hanya sebagian kecil tempat untuk masyarakat. Kita kecewa dengan kejadian malam ini,” katanya lagi sambil melangkah pergi dengan wajah muram.(Ahmad Safwan)