Jadi Pemateri, Wardan Aktif Perkenalkan Diri.
TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Indragiri Hilir, H. Fauzar menyebutkan untuk menciptakan sstem pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas bukanlah perkara mudah karena harus diselesaikan secara bertahap dan membutuhkan waktu yang panjang.
Pernyataan ini disampaikan Kadisdik dalam seminar Ilmiah dengan tema Satukan Visi dan Misi Dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Menuju Inhil Berjaya dan Gemilang 2025 yang ditaja oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Auliaurrasyidin bersempena kegiatan Silaturahmi Akbar sekaligus pembentukan Ikatan Alumni di Aula Abdurahman siddiq STAI Auliaurrasyidin, Tembilahan, Jum’at (27/4/2012).
Dalam kesempatan itu, Mantan Kepala Bappeda Kabupaten Indragiri Hilir ini juga sempat mengemukakan betapa keterpurukannya dunia pendidikan Indonesia dibandingkan Negara-negara lainnya didunia dalam beberapa dasawarsa belakangan ini.
“Hasil survey UNESCO, Indonesia saat ini dalam dunia pendidikan menduduki rangking ke 58. Dengan peringkat ini, pendidikan Indonesia masih berada di bawah, Malaysia, Singapura, Fhilipin, Thailand dan bahkan Negara Laos. Kenyataan ini harus menjadi pemikiran kita secara bersama apa yang menyebabkan kita tertinggal sangat jauh dalam pendidikan.”Ujar Fauzar dalam memberikan pemaparan sebagai salah seorang pembicara.
Menurut Fauzar lagi, dulu, Negara-negara tetangga seperti Malaysia dan beberapa Negara Asia lainnya banyak belajar dan menuntut ilmu di Indonesia. Bahkan dari hasil pengalamannya sendiri ke Malaka, Malaysia. Tenaga dokter yang memberikan pelayanan medis yang kini merupakan tempat primadona bagi sebahagian besar masyarakat Indoensia khususnya Inhil untuk mendapatkan perawatan medis, dokter mereka kebanyakan adalah sarjana-sarjana kedokteran lulusan Negara Indonesia.
Disebutkannya kemudian, berdasarkan pengamatannya sebagai kadisdik Inhil yang baru teritung muda ini, ada beberapa persoalan yang masih harus diselesaikan untuk membenahi pendidikan. diantaranya adalah, ketersediaan sarana dan prasarana yang masih belum terpenuhi dengan baik, kompetensi guru/tenaga pengajar secara umum masih rendah dan penyebaran tenaga pendidik yang sangat tidak merata. Persoalan lainnya juga termasuk budaya belajar yang masih lemah serta proses pembelajaran yang masih terpusat pada guru bukan kepada siswa. Kemudian juga termasuk proses pembelajaran yang masih belum mampu memanfaatkan teknologi dan informasi secara maksimal, isi pembelajaran yang kurang terkonseptual yang berakibat mutu lulusan belum mampu bersaing secara global.
“Dengan berbagai hambatan ini, Disdik akan mengupayakan peningkatan kompetensi tenaga pengajar, pemenuhan fasilitas belajar termasuk sarana pendukung, rehabilitasi sekolah yang tidak layak, standarisasi system pembelajaran termasuk pelaksanaan akreditasi sekolah.”Ujar Fauzar.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, H.M. Wardan yang juga merupakan Mantan Kadisdik Inhil yang pada hari ini menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Pendidikan tersebut juga mengemukakan persoalan yang hampir sama dengan yang dikemukakan Fauzar termasuk persoalan ketidakmerataan penyebaran tenaga pengajar dinilai Kadisdikprov menjadi persoalan yang menjadi salah satu penghambat penciptaan pendidikan yang berkualitas.
Hanya saja, dari 20 menit waktu yang disediakan panitia kepada Kadisdikprov, H.M.Wardan hampir sepertiganya habis dipergunakan untuk pemaparan profile pribadi H.M.Wardan. Mulai dari persoalan tempat dan tanggal kelahiran yang berbeda dari sebenarnya, pengalaman jabatan selama di Inhil bahkan sampai pada beberapa persoalan pribadi selama menjadi kadisdikpron Riau. Hal ini semakin memperkuat hembusan angin akan kabar berita bakal majunya H.M.Wardan sebagai salah satu Balon Bupati Inhil mendatang. (fsl)
BERITA TERHANGAT
Dimasa Tenang, Logistik FERMADANI Menyasar ke Sekolah Swasta di Desa Penjuru
Kaban Kesbangpol Ikut Sambut Kedatangan Kapolda Riau ke Inhil
H Herman Dikukuhkan Sebagai Penasehat Yayasan NIB Ponpes Babussalam