Tembilahan (www.detikriau.wordpress.com) – Berkembangnya rumor tidak sedap mengenai perubahan nama SDN 032, SMPN 1 dan SMAN 1 Tembilahan Kota menjadi SDN, SMPN dan SMAN “Indrapraja” menurut kadisdik terjadi hanya dikarenakan adanya kesalahan penafsiran. Secara prinsif, perubahan nama ini hanya untuk membedakan taraf sekolah unggulan bukan merubah nomenklatur.
“Ini semua hanya terjadi karena kesalahan penafsiran. Sekolah yang diberi tambahan nama “Indrapraja” itu tidak ada hubungannya dengan Bupati Inhil. Kebetulan saja ada persamaan nama depan. Lagi pula, sekolah itu nantinya tetap berstatus Negri Bukan Swasta,” Jelas Kadisdik Inhil, Anwar Nawang ketika dikomfirmasi detikriau terkait berkembangnya isu ini, Jum’at (14/10/2011).
Ditambahkan Kadisdik, status negri untuk sekolah SDN Indrapraja, SMPN Indrapraja dan SMAN Indrapraja sudah diterima Disdik Inhil dalam beberapa hari ini. “Mana mungkin sekolah Negri kita swastakan. Perubahan nama ini tidak lebih dari sekedar membedakan sekolah unggulan dengan yang tidak unggulan bukan merubah nomenklatur. Nama Indrapraja itu sekali lagi hanya sekedar nama karena memang daerah kita dinamai Indragiri Hilir. Itu saja.” Tegas Kadisdik.
Dari informasi yang dirangkum dilapangan, beredar desas-desus ditengah masyarakat bahwa siswa-siswi yang diterima pada penerimaan tahun ajaran baru pada beberapa sekolah tersebut nantinya akan dialihkan kepada sekolah “Indrapraja”. Parahnya menurut berita yang belum jelas darimana asalnya itu menyebutkan, sekolah Indrapraja ini didirikan dan dimiliki oleh Bupati Inhil, Indra Muchlis Adnan dan berstatus sebagai sekolah swasta.
Kabar ini sontak membuat resah beberapa orang tua murid. Mereka dengan tegas menolak dan menyatakan merasa ditipu kalau memang ini dilaksanakan.
“Jelas kita merasa dibodohi pak. Kemaren waktu mendaftar, saya memasukkan anak saya di SMAN 1 bukan di SMA Indrapraja. Kalau tanpa musyawarah dipindahkan yang menurut kabarnya SMA Indrapraja ini berstatus swasta jelas kita akan menolak karena sama saja ini dengan perampokan,” Jelas seorang wali murid yang tidak bersedia menyebutkan namanya mengungkapkan kegundahannya ketika bertemu detikriau baru-baru ini di Tembilahan. (fsl)
Hanyar berapa bulan haja piyan menjabat sudah wani2 ikam maubah ngarannya…! bungul ikam neh wang ae…! Kada usah di ubah2 ngarannya, ngaleh kaena kami handak Reuni Akbar di SMP Negeri 1 (dahulu SMPN 2)…!
alhamdulilah yahhh 😀
Hanyar berapa bulan haja piyan menjabat sudah wani2 ikam maubah ngarannya…! bungul ikam neh wang ae…! Kada usah di ubah2 ngarannya, ngaleh kaena kami handak Reuni Akbar di SMP Negeri 1 (dahulu SMPN 2)…!
sukur 🙂
saran, hngga saat ini bnyak masy yg mash ragu, ttg tujuan pngganti nama sma n 1 mnjdi sek indrapraja. Hrsnya disosialisasikan kpd masyrakat.
Dan apakah skolah SMA N 1 tdk ada lagi, atau bagai mana. Teks
saya selaku alumi smp2 angkatan ke 3 dan alumi sma1 Gatifa keberatan adanya perubahan nama apalagi statusnya, bukan begitu cara meningkatkan mutu pendidikan
ciri2 sisa orde baru