seorang muslim yang membiarkan perbuatan maksiat terus berlangsung disekitarnya dan dia mendiamkan saja, maka sama saja ia ikut dengan perbuatan maksiat tersebut
TEMBILAHAN (www.detikriau.org) — Front Pembela Islam (FPI) menyatakan bahwa mereka tetap konsisten dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Semua pihak diminta bersama-sama memerangi kemaksiatan di tengah-tengah masyarakat.
Pernyataan ini dikemukakan Ketua DPD FPI Provinsi Riau, Ustad Zulhusni Domo dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang ditaja DPW FPI Inhil dan Majlis Ta’lim Ahlussunnah wal Jamaah, Selasa (28/2/12) malam di halaman kediaman Ketua Dewan Syuro FPI Inhil, Ustad HM Ali Azhar di Jalan H Hasan Tembilahan Kota.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini mengusung tema ‘Kita bangun kebersamaan dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar menjadikan Indragiri Hilir Negeri yang Madani’.
“Selama maksiat masih berada di tengah-tengah kita, maka Front Pembela Islam tetap konsisten dalam berjuang menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar. Jangan sampai negeri ini terus dilanda musibah, karena perbuatan maksiat yang terus merajalela ditengah-tengah umat,” tegas Ketua DPD FPI Provinsi Riau, Ustad Zulhusni Domo.
dalam pemberantasan maksiat ini, maka semua elemen, mulai dari pemerintah (umar), ulama dan umat harus menyatukan sikap dan langkah memberantas kemaksiatan.
Dalam sambutannya, Bupati Inhil yang diwakili pejabat Bagian Kesra Setdakab Inhil, Muammar Qadhafi menyatakan bahwa dalam pemberantasan kezaliman dan perbaikan akhlak pribadi umat, harus dimulai dari membangun mental dan akhlak umat terlebih dahulu.
“Kita harus mencontoh dan meneladani akhlak Rasulullah SAW. Mari kita berikhtiar membangun negeri ini dengan berpedoman kepada akhlak Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
KH Ahmad Ghazali Thalib, penceramah yang berasal dari Kuala Tungkal, Jambi dalam tausiyah menyampaikan bahwa memang dalam proses menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar selalu mendapatkan tantangan dan ancaman, seperti yang dialami baginda Rasulullah SAW sekitar 14 abad yang lalu.
“Maka saudara-saudara kita yang berjuang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar marilah kita dukung, minimal kita dukung dengan doa,” pesannya.
Diterangkan, seorang muslim yang membiarkan perbuatan maksiat terus berlangsung disekitarnya dan dia mendiamkan saja, maka sama saja ia ikut dengan perbuatan maksiat tersebut.
Dalam peringatan maulid ini, tampak hadir Ketua DPC PPP Inhil, Agussalim, anggota DPRD Inhil, Irwandi, Ketua Dewan Syuro FPI, Ustad HM Ali Azhar, Wakil Ketua Dewan Syuro Habib Yusrizal Syahab, Ketua DPW FPI Inhil, Asmadi Dubli dan sekitar 700 kaum muslimin yang memadati halaman dan jalan di depan kediaman Ketua Dewan Syuro FPI Inhil tersebut. (Suf)
diri surangan dulu di amar mahruf nahi munkar kan hanyar ke org lain, gajah dipelupuk mata kada keliatan keliatan, kuman diseberang lautan keliatan,
darmawan
FPI INHIL>tak bernyali,setelah di bentuk nya fpi di inhil malah semakin marak cafe2 remang..hemm,.sungguh terlalu!!!org INHIL tak takut nm nya FPI!!lcoba lihat puja serah & pasar rakyat di buat kamar tempat mesum !! apa tindakan dari FPI..yg di ketua asmadi..cuittttt!!!kalau tak punya nyali mending mundur ajah lah!!!
muhamad
katanya FPI memberantas tempat maksiat?tapi FPI yg ada di INHIL sampai sekarang tidak nampak tuc ada fungsi kerjanya.sampai sekarang pasar rakyat,puja serah.masih saja di buat tempat mesum?..jangan kata anggota FPI tidak mengetahui nya?semua warga INHIL ajah tau kok?qm warga tembilahan siap membantu FPI.mari kita bersama membangun .Indragiri Hilir Negeri yang Madani’.