Desember 9, 2024

DEWAN JANJI TINDAKLANJUTI PERMINTAAN HEARING MPI.

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.wordpress.com) – Dua orang perwakilan Masyarakat Peduli Inhil (MPI), Zakiyun dan Tengku Suhandri mengaku sangat kecewa dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir. Menurut mereka, surat resmi yang mereka kirim 3 minggu yang lalu untuk meminta dilakukannya hearing perihal meminta kejelasan atas pembangunan tugu perempatan jalan swarnabumi, sampai hari ini  tidak juga mendapat tanggapan.

“Kami dari MPI sungguh merasa sangat kecewa dengan kinerja yang selama ini dipertontonkan oleh wakil-wakil rakyat di gedung DPRD Inhil. Berbagai program yang selama ini ditelorkan, kami rasa sudah sangat jauh dari keberpihakan terhadap kepentingan rakyat. Termasuk salah satunya masalah pembangunan tugu diperempatan jalan swarna bumi.”Kritis Zakiyun yang didampingi Tengku Suhandri, Jum’at (20/1)

Menurut penuturan dua tokoh muda MPI ini, mereka sangat menyayangkan sampai saat ini tidak ada nampaknya sikap apapun dari Dewan dengan berdirinya tugu yang menurut mereka nyata telah menyalahi aturan ini.”Tugu itu melambangkan penghargaan yang diberikan kepada perorangan maupun kelompok usaha bukan penghargaan kepada daerah. Artinya, seharusnya pembangunan tugu ini tidak dibebankan kepada anggaran daerah yang notabenenya adalah uang rakyat.”Ujar mereka.

Bahkan menurut mereka lagi, Saat pertemuan tidak resmi dengan beberapa orang anggota DPRD Inhil baru-baru ini, salah seorang anggota Dewan yang terhormat malah meminta untuk mempertanyakan secara langsung kepada Dinas terkait.”Inikan lucu. Untuk apa rakyat memiliki wakil di gedung DPRD yang katanya terhormat itu. Bisa saja kita pertanyakan langsung, tapi bukankah lebih baik keingintahuan masyarakat ini diakomodir dan ditindaklanjuti secara langsung oleh Dewan. Bukannya terkesan malah lepas tangan dan menyerahkan tindaklanjutnya kepada masyarakat kembali. Kalau seperti itu, untuk apa mereka ada disana,”Kritiknya dengan nada pedas.

Dua perwakilan MPI ini mempertegas agar Tulisan yang tertera di bangunan tugu tersebut dihapus.”Kalau dirubuhkan juga sayang karena pembangunannya sudah merogoh dana ratusan juta dari uang rakyat. Yang penting hapus namanya.”Kata mereka sambil mengancam akan bertindak sendiri kalau nantinya tidak juga ada tindakan nyata.

Terkait permasalahan ini, Ketua Komisi III DPRD Inhil, Edi Gunawan menyangkal bahwa Dewan tidak responsive. Menurutnya, setiap surat yang masuk ke DPRD tindaklanjutnya ada aturan yang jelas. “Semua surat yang masuk ke DPRD pasti akan ditindaklanjuti. Hanya saja tentunya ada aturan untuk itu. Dari surat yang masuk awalnya diserahkan ke Ketua DPRD baru kemudian ditugaskan kepada komisi. Kalau nantinya komisi melalui pertimbangan merasa tidak sanggup kita akan bentuk pansus untuk menindaklanjuti hal tersebut,” Jelas Asun panggilan akrab politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa ini dengan nada suara tenang ketika dikomfirmasi melalui sambungan telepon selularnya, Jum’at (20/1)

Kedua, kenapa timbul kesan tidak responsive itu menurut Asun karena memang saat ini Dewan masih disibukkan pembahasan kua ppas yang sudah sangat terlambat. Artinya agenda kua ppas ini harus didahulukan. Setelah ini baru ditindaklajuti agenda-agenda lainnya.”Saya tidak berani memastikan tapi insyaallah kita tindaklanjuti persoalan itu. Kita justru sangat responsive terhadap masyarakat tapi tentu semua harus tunduk pada aturan.”Kata Asun lagi.

Ketika disinggung  apakah pembangunan tugu itu tidak dibenarkan, menurut Asun pembangunan tugu itu sah-sah saja.”Pembangunan tugu tentunya sah-sah saja tapi yang menjadi persoalan menurut kawan-kawan MPI. Apakah pembangunan tugu Upakarti itu dibenarkan mengunakan dana APBD. Karena itulah nantinya permohonan hearing kawan-kawan MPI insyallah akan ditindaklanjuti Dewan. kita akan panggil instansi terkait untuk memintakan kejelasan persoalan ini.” Jelas Asun lagi sambil meminta kawan-kawan MPI dapat bersabar sampai pembahasan KUA PPAS selesai. (fsl)