TEMBILAHAN (www.detikriau.org) — Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikuktura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Indragiri Hilir, Drs.Wiryadi bersama BPTP Provinsi Riau dan Balitkabi (Malang/Jatim) mengadakan uji coba penanaman kacang kedele secara bersama di atas lahan seluas 10 Ha bertempat di desa Bagan Jaya (Kecamatan Enok) dan Harapan Jaya (Kecamatan Tempuling) yang lahannya terletak dalam satu hamparan. Kedua Desa ini akan dijadikan pilot project budi daya kacang kedelai di Kabupaten Indragiri Hilir.
Menurut penuturan Wiryadi, di tahun 90-an saat ia masih menjabat sebagai kasi pengendalian hama dan penyakit tanaman, dirinya pernah mendapat tugas untuk mengatasi serangan hama ulat grayak pada tanaman kedelai di kedua desa itu diatas lahan lebih kurang 500 Ha. “artinya, sejak dulu daerah ini memang sudah menjadi sentra budidaya tanaman kedelai. Namun sekarang lahan yang tersedia hanya sekitar 30 s/d 40 Ha. 10 Ha lahan yang kembali kita Tanami bibit kedelai hari ini bagian dari 17 Ha lahan yang sebelumnya ditanami dengan padi bantuan BLBU yang sudah dipanen.”Ujar Wiryadi memberikan komfirmasi saat ditemui di Tembilahan, Ahad (29/4).
Kalau harus menunggu masa tanam padi berikutnya sekitar awal atau akhir oktober 2012 mendatang, lahan tersebut tentunya kembali akan ditumbuhi gulma. Makanya DTPHP melakukan motivasi bagi para petani untuk memanfaatkan lahan tersebut. Dengan dimanfaatkan, lahan tetap akan terawat dan yang paling utama tentunya akan memberikan tambahan penghasilan bagi petani.
“dengan alasan inilah kita mencoba bekerjasama dengan BPTP Provinsi Riau dan Balai Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (Balitkabi) Kementrian Pertanian RI. Alhamdulillah usaha kita ditanggapi dan kita diberikan kegiatan untuk melakukan uji coba tanaman kedelai diatas lahan seluas 10 Ha.”Terang mantan kepala Inpektorat Kabupaten Indragiri Hilir ini menambahkan.
Varietas Kacang kedelai yang diujicoba adalah varietas Argo Mulyo, Wilis, Kaba dan taga mas. Setiap Hektar lahan diberikan bantuan senilai Rp. 2 jt.”Bantuan tidak kita berikan dalam bentuk uang tetapi dalam bentuk benih dan saprodi seperti, pupuk, kapur, sp 36, Boska, herbisida pengolahan lahan termasuk insektisida. Disamping 4 variets itu, Balitkabi juga memperkenalkan sebanyak 25 varietas/galur kacang kedelai yang sudah dikembangkan di Indonesia semuanya bersipat unggul yang dialamnya juga termasuk varietas spesifik lokal. Kelompok petani ini nantinya akan kita jadikan pilotnya petani yang ingin membudidayakan kacang kedelai.”Jelas Wiryadi
Untuk pemeliharaan dilakukan secara swadaya oleh petani dan dibina oleh PPL setempat serta dikawal oleh Balitkabi. Panen diperkirakan akan dilakukan 3 s/d 4 bulan kedepan dengan perkiraan hasil panen sebanyak 2 s/d 2,5 Ton/Ha.”Seluruh hasil diserahkan kepada petani. Artinya, dengan hasil panen rata-rata 2,25 Ton/Ha, setelah panen petani akan memiliki bibit sebanyak 22,5 Ton untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan pemanfaatan lahan secara maksimal ini kita harapkan kemiskinan-kemiskinan yang selama ini dialamatkan kepada petani secara perlahan diharapkan akan menurun,” Pungkas Wiryadi.(fsl)
BERITA TERHANGAT
Kajari Inhil Bantah Adanya Nama Cabup Terlibat Kasus Baznas Inhil
Munculnya Indomaret di Inhil Mematikan Usaha Kecil Masyarakat, Pemda Diminta Tegas
Berikan Wawasan Tentang Pemilu, H Arifin Lakukan Kunjungan ke MTs Al Ikhlas Sungai Guntung