Oktober 8, 2024

Agus dan Hendri, Demi Sekolah, Rela Jadi Penyemir Sepatu .

Bagikan..

TEMBILAHAN (WWW.DETIKRIAU.WORDPRESS.COM) – Usia sekolah yang berada antara rentang umur 5 – 12 tahun merupakan tahap perkembangan anak yang melibatkan aspek sekolah dalam kehidupannya. Para orangtua berkeyakinan bahwa tugas orangtua adalah bekerja dan mengasuh, sementara tugas anak pada rentang usia tersebut difokuskan untuk BELAJAR. Diusia ini, masa mereka untuk bermain, bersosialisasi dan menimba berbagai ilmu.

Indahnya masa kanak-kanak ini tampaknya tidak berlaku bagi Agus dan Hendri. diusia ini, karena ketidakmampuan orang tua, mereka harus ikut berjuang mengais rezky. Saat libur sekolah, sejak pagi hingga matahari kembali menyembunyikan diri, dengan langkah kecil dan kotak tersandang dibahu mereka meniti langkah menawarkan jasa sebagai penyemir sepatu.

“setiap hari saya seperti ini pak, siang, sepulang sekolah, saya sudah harus berkeliling kota Tembilahan untuk menawarkan jasa sebagai penyemir sepatu. Hasilnya disamping untuk belanja, sisanya disimpan untuk tambahan berbagai keperluan biaya sekolah,” Ucap Agus, seorang pelajar Madrasyah setingkat SD di Jalan Perintis Tembilahan Hulu ini ketika sempat berbicara dengan Www.detikriau.wordpress.com, Rabu (28/12/2011).

Menurut Agus, penghasilan orang tuanya sebagai pedagang ikan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena berkeinginan untuk terus bersekolah, Agus terpaksa harus mencari penghasilan sendiri.”Kalau saya tidak bekerja, bagaimana saya mau belanja pak, apalagi saya juga tidak mau berhenti sekolah. Kalau saya tidak membantu mencari rezky, bagaimana saya bisa terus bersekolah dan kasihan Bapak,” Tutur kalimat dari mulut mungil yang membuat butir air mengalir dari sudut mata.

Hendri, Seorang pelajar setingkat SD di Jalan Sabilal Muhtadin Kecamatan Tembilahan Hulu, rekan seprofesi Agus, dengan mimik polos kekanak-kanakan memendam keinginan dihatinya. Dirinya menuturkan sering melihat teman-teman seusianya yang memiliki orang tua mampu secara ekonomi dimasa libur sekolah seperti ini pergi berliburan bersama keluarga.”saya sering membayangkan pergi berliburan bersama keluarga pak. Mungkin enak ya. Tapi saya tak berani menyampaikan sama orang tua karena saya yakin mereka tidak akan mampu,”Sebut Agus dengan malu-malu.

Apa yang dialami oleh Agus dan Hendri menjadi catatan kelam dibumi yang kaya raya ini. Besarnya alokasi biaya pendidikan, nyata tidak memberikan efek berarti. Pendidikan dasar menurut Sisdiknas Tahun 2003 adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga Negara dan menjadi tanggungjawab pemerintah. Pemerintah juga dituntut untuk mengalokasikan minimal 20% dari anggaran untuk sektor pendidikan. Apa realitanya?. (fsl)