TANAH MERAH (www.detikriau.org)– Enam unit rumah warga RT 01/ RW 01, Jalan Yosudarso Kelurahan Kuala Enok, Kecamatan TanahMerah, terjun ke laut akibat bencana longsor yang terjadi Rabu (9/5) sekitar pukul 11.00 WIB. Akibatnya, 45 jiwa harus kehilangan tempat tinggal.
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi akibat abrasi patai. Total kerugian akibat musibah tersebut diperkirakan sekitar Rp 300 juta. Namun bersyukur musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa, dikarenakan warga telah mengetahui bahwa akan terjadi bahaya longsor. Sebab, terdapat tanda-tanda seperti keretakan permukaan tanah dan banyak rumah-rumah yang goyang.
Camat Tanah Merah, Nurmansyah, saat dikomfirmasi detikriau.org, terkait musibah tanah longsor itu, membenarkan. Menurutnya, tidak terdapat korban jiwa, sebab sebelum terjadinya musibah, warga sudah meihat tanda-tanda akan terjadi bencana longsor, sehingga warga berhasil mengugsikan barang-barang berharga.
“Benar telah terjadi bencana longsor, namun tidak sampai menelan korban jiwa. Sebelum kejadian warga sudah mengamankan barang-barang serta benda berharganya ke ruamh-rumah tetangga dan sanak famili terdekat,” sebut Nurmansyah.
Laporan terjadinya musibah tanah longsor itu, lanjut Nurmansyah, merupakan laporan sementara. Sebab, petugas masih mengumpulkan data-data dilapangan. ”Berdasarakan data sementara yang kita terima, ada 3 unit rumah yang terjun ke sungai, sedangkan 3 unit lainnya terpaksa dibongkar, karena sudah nyaris terjatuh pula,” tandasnya.
Adapun nama-nama korban adalah, Nurdin, Acai dan H Nandi. Rumah yang dibongkar yakni rumah milik Robert, Yadi, dan H Ratini. Selain 6 unit rumah yang terkena musibah longsor, terdapat juga didalamnya 5 kios dan 1 pasar ikan, serta 1 unit pelabuhan rakyat. Setidaknya musibah tersebut membuat 45 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Menurut salah seorang masyarakat Kuala Enok, Asmi Achil’b, daerah aliran sungai tepi laut pasar Kuala Enok memang merupakan daerah rawan longsor. Setikdaknya tempat itu, memang kerab menjadi langganan bencana tanah longsor.
“Lokasi itu memang kerab terjadi longsor. Saya rasa musibah kali ini, lanjutan dari musibah yang pernah terjadi beberapa waktu lalu,”katanya.
Sebelumnya, November 2011 silam musibah serupa juga pernah terjadi, seanyak 6 unit rumah ambruk kelaut dan 4 unit dirusak. 36 jiwa kehilangan tempat tinggal(Am)
BERITA TERHANGAT
Dishub Inhil Bergerak, Mobil Angkutan Barang Dilarang Masuk dalam Kota Tembilahan
Ramadhan Menyatukan! Bukber Alumni SMPN 5 Tembilahan Hulu Angkatan 2003
Dugaan Korupsi Proyek, Kejari Inhil Geledah Kantor PUTR Inhil